Pegiat media sosial dan wartawan olahraga Ainur Rohman memuji penampilan Alwi Farhan dan Putri Kusuma Wardani saat bertanding melawan Denmark pada babak penyisihan Grup D Piala Sudirman, Kamis (1/5).
Pada pertandingan yang berakhir 4-1 untuk Indonesia, Putri berhasil mengalahkan tunggal putri Denmark Line Hojmark Kjaersfeldt 21-6, 21-5. “Apresiasi kepada Putri KW yang menang dengan skor telak single digit melawan juara Eropa 2025,” tulis Ainur di akun X.
Sementara Alwi Farhan mengalahkan tunggal putra nomor 3 dunia Anders Antonsen 21-17, 15-21, 21-17. “Apresiasi kepada Alwi Farhan yang menciptakan kejutan, mematahkan keraguan banyak orang dengan memukul No 3 dunia,” kicaunya lagi.
Ainur juga mengapresiasi Daniel Marthin yang bertarung dengan kaki kiri yang tidak nyaman. Pasangan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin memastikan kemenangan Tim Merah Putih atas Tim Denmark setelah mengalahkan pasangan ganda nomor 1 dunia Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen 21-16, 21-18.
Hasil kemenangan 4-1 ini membuat Indonesia lolos ke babak delapan besar dengan status sebagai juara Grup D. Selanjutnya, Indonesia akan berhadapan dengan Thailand.
Alwi Farhan dan Putri KW adalah atlit binaan PB Exist dari usia muda, sekitar 11-12 tahun. Satu lagi atlet binaan PB Exist yang masuk ke dalam skuat Tim Sudirman 2025 adalah Ester Nurumi Tri Wardoyo.
Ester diturunkan pada pertandingan perdana melawan Inggris dan berhasil mengalahkan Freya Redfearn 21-12, 21-10.
Ketua Harian PB Exist Harry Hartono Zheng mengatakan, kunci dari menghasilkan atlet-atlet nasional seperti Alwi, Putri, maupun Ester adalah fokus dalam melakukan pembinaan.
“Melihat dan mencari bakat dan potensi menjadi yang sangat penting dalam menentukan atlit yang akan kita cetak. Ini penting karena akan menentukan kualitas atlit untuk jangka panjang,” kata pelatih yang memegang Alwi Farhan pada masa anak-anak itu.
Saat sudah menemukan atlet yang potensial, maka langkah selanjutnya adalah fokus mencetak, memperhatikan pertumbuhan dan peningkatan di tehnik, fisik, dan karakternya.
Menurut Harry, atlet dapat dikembangkan untuk mencapai prestasi dunia jika pelatih mempunyai komponen program yang berjalan sistematis dan terarah. “Pelatih harus paham akan kebutuhan masing-masing atlit,” ujarnya.
Harry juga menyebut pembinaan di PB Exist sangat memperhatikan peningkatan tehnik dasar permainan, fisik, dan karakter atlet-atlet mudanya. Ketiga komponen ini penting untuk membentuk atlit, karena akan sangat mempengaruhi level atlit untuk jangka panjang. “Atlit yang mempunyai standar dasar yang baik akan mencapai level prestasi yang maksimal,” katanya.
Namun hal ini juga tidak mudah. Dari puluhan hingga ratusan atlet yang dibina sejak usia dini, hanya segelintir saja yang bisa berkualitas hingga masuk ke pelatnas. “Setiap atlet ada cost yang harus keluar. Tapi ini resiko dalam mengelola sebuah klub yang mencetak atlet berkualitas,” tutupnya. (SKN1)