Penentuan THB Bali Hasil Proses Demokratis

280 views

Beberapa video beredar di jagat raya mengenai beberapa orang tua atlet di Bali memprotes keputusan PBSI Bali membatasi umur atlet mengikuti Porprov Bali hanya sampai 18 tahun.

Para orang tua menilai Pengprov PBSI Bali tidak mengindahkan draft Technical Handbook (THB) Pra PON XXII/2028 NTB-NTT, yang dikeluarkan Pengurus Pusat (PP) PBSI. Yakni maksimal usia 23 tahun.

Ketua Umum Pengprov PBSI Bali Wayan Winurjaya mengungkapkan, THB PBSI Bali merupakan Surat Keputusan KONI Bali. “THB yang diterbitkan PP PBSI diterbitkan terlambat, karena tanggal 17 April 2025 sudah ada SK KONI Bali. THB Bali sendiri berdasarkan dari hasil demokratis dari suara mayoritas yang disampaikan pengurus kabupaten/kota,” katanya dalam perbincangan dengan Smashkok Media, Minggu (18/5).

Menurut Winurjaya, PBSI Bali mengacu pada THB hasil dari kesepakatan Pengurus Kabupaten/Kota se-Bali. Di mana dari sembilan pengurus se-Bali, tujuh diantaranya mempertahankan THB PBSI Bali.
Sedangkan, satu diantaranya meminta untuk mengacu THB PBSI Pusat, sementara satu lagi abstain. Dalam THB PBSI Bali, usia maksimal bertanding dalam Porprov Bali hanya sampai 18 tahun.

“Ini sudah disaksikan KONI Bali. Jadi bukan keputusan pribadi, sedangkan SK-nya KONI Bali, dan bukan SK PBSI Bali,” katanya.

PBSI Bali, lanjutnya, tidak memiliki kewenangan dalam mengubah keputusan KONI Bali.

Winurjaya mengaku sebenarnya ingin memperbaikinya, namun dari pengkab/pengkot mayoritas tidak mau lagi merevisi. Karena sudah terlanjur ada nama-nama pemainnya.

“THB PB PBSI kami menerima tanggal 25 April 2025, sedangkan SK KONI per tanggal 17 April 2025. Jadi ini termasuk terlambat. Lagi pula, THB PP PBSI masih memerlukan pengesahan dari KONI Pusat sehinga baru bisa menjadi landasan hukum yang mengikat di PON XXII tahun 2028 di NTB NTT” ungkapnya.

Mengenai aturan baru yang membuat protes belasan orang tua atlet karena anaknya tidak bisa bertanding, Winurjaya pun menjawab jika ia juga korban dari aturan tersebut. Pasalnya, anak Winurjaya juga seorang atlet badminton yang pernah menyumbang medali perunggu di PON Papua 2021.

“PBSI Bali malah menginginkan supaya umur peserta PON dibebaskan saja. tapi ada aturan dari PP PBSI yang membatasi umur peserta. Kami patuh dengan aturan itu.

Made Pranita, putri Winurjaya, kini menjadi pelatih di Zuhai, China, setelah sebelumnya melatih di Qatar. “Umurnya sekarang 27 tahun,” ujarnya.

Winurjaya pun berpesan kepada orang tua atlet yang terganjal aturan baru tersebut agar tetap semangat karena masa depan karir anak mereka masih panjang. “Masih banyak event lain dan peluang menjadi pelatih di berbagai tempat di nasional dan internasional,” katanya.

Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Rachmat Setiyawan, ketika dimintai konfirmasi, mengatakan Pengprov PBSI Bali harusnya mengacu kepada ketentuan surat yg sudah disampaikan oleh PP PBSI ke seluruh Pengprov PBSI. “Dasar pengambilan keputusannya kami lakukan melalui zoom meeting dan semua pengprov, termasuk Bali menyetujui usia 23 tahun,” kata Rachmat. (SMK1)

Leave a Comment

Info Smashkok

Berita terkini seputar bulutangkis internasional, nasional, ataupun daerah.

Berita Terkini

@2025 – All Right Reserved. Designed and Developed by CMS GUE Technoloy