Berjuang hingga Akhir, Rachel/Febi Terhenti di Babak Kedua Arctic Open 2025

9 views

Perjalanan ganda putri Indonesia Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum harus terhenti di babak kedua Arctic Open 2025 usai kalah dari unggulan ketiga asal Jepang Rin Iwanaga/Kie Nakanishi.

Pada pertandingan babak 16 besar turnamen BWF World Tour Super 500 yang berlangsung di Vantaan Energia Areena, Vanta, Finlandia, Kamis (9/10) malam WIB, Rachel/Febi menyerah dari Iwanaga/Nakanishi lewat pertandingan sengit dengan skor 14-21, 29-30.

Seusai pertandingan, Rachel mengaku banyak mendapatkan pelajaran dari pertandingan hari ini meski hasilnya belum sesuai harapan.

“Banyak pelajaran yang didapat hari ini. Tadi main kami sudah maksimal, sudah mencoba semuanya. Kami juga bisa lebih sabar, tidak bisa terburu-buru dan asal mengembalikan bola. Bersyukur walau hasilnya belum sesuai yang diinginkan,” ujarnya seperti dilansir keterangan resmi PBSI.

Menurut Rachel, dari gim pertama pasangan Jepang meraih banyak poin dari serangan. Hal itu memicunya untuk ikut bermain menyerang justru menjadi bumerang baginya dan Febi.

“Di gim pertama sampai jelang akhir gim kedua itu, terutama saya merasa ketika mereka dapat poin dari serangan, saya juga bisa tapi malah jadi terburu-buru dan berantakan polanya,” ungkap Rachel.

“Padahal kalau lebih sabar, berani adu rally kami ternyata diuntungkan,” tambahnya.

Ana/Trias Tersingkir di Babak Kedua Arctic Open 2025

Di poin terakhir, Rachel mengaku sebenarnya sudah bisa membaca servis yang dilontarkan Rin Iwanaga. Sayangnya pengembaliannya kurang akurat.

“Sayang memang tadi di poin terakhir, servis lob Rin sudah saya baca tapi pengembaliannya kurang kencang jadi tidak bisa menyebrang,” tutur Rachel.

Usai terhenti di babak kedua Arctic Open, Rachel menyebut beberapa hal yang menjadi evaluasi mereka ke depan.

“Evaluasinya kami harus mempertajam penyelesaian akhir, mengatur pola dan ritme juga harus lebih ditingkatkan,” ulasnya.

Lebih jauh, Febi mengatakan bahwa saat posisi tertinggal jauh di gim kedua, mereka berupaya untuk terus mengembalikan bola.

“Di gim kedua, setelah tertinggal 3-11 dan 11-19, kami hanya berpikir untuk mengejar bola kemanapun dan tidak mau mati. Satu poin demi satu poin lebih tenang,” ungkapnya.

Meski berhasil menyamakan kedudukan hingga 19-19, kematangan emosi lawan yang lebih unggul membuat pasangan Indonesia itu akhirnya kalah dengan skor 29-30.

“Kematangan lawan memang membuat mereka memang bisa lebih mengontrol diri secara emosi, tidak boleh terlalu menggebu-gebu ingin mematikan. Saya dan Rachel harus belajar hal ini,” pungkas Febi. ***

Leave a Comment

Info Smashkok

Berita terkini seputar bulutangkis internasional, nasional, ataupun daerah.

Berita Terkini

@2025 – All Right Reserved. Designed and Developed by CMS GUE Technoloy