Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie berhasil lolos ke babak perempat final Denmark Open 2025 usai mengalahkan wakil Jepang Kodai Naraoka.
Pada babak 16 besar turnamen BWF World Tour Super 750 yang digelar di JYSKE Bank Arena, Odense, Kamis (16/10) malam WIB, Jonatan yang merupakan unggulan keenam tampil solid dan menang atas Naraoka dengan skor 21-7, 21-13.
Seusai pertandingan Jojo, sapaan akrab Jonatan, mengaku bahwa kunci kemenangannya hari ini ialah pola permainan yang telah direncanakan bisa dieksekusi dengan baik di lapangan.
“Hari ini apa yang sudah direncanakan, didiskusikan dengan pelatih bisa berjalan dengan baik di lapangan,” ungkapnya seperti dilansir keterangan resmi PBSI.
Saat lawan mengubah pola permainan, Jojo mengaku sudah mengantisipasinya.
“Kodai yang coba mengubah pola permainan pun bisa saya sesuaikan sehingga kontrol permainan dari awal sampai akhir bisa terus dipegang,” tambahnya.
Sebelumnya Jojo bersiap menghadapi Naraoka yang bermain sabar dan ulet. Namun di pertandingan tadi wakil Jepang itu justru bermain lebih agresif.
“Tadi malam saya bilang Kodai akan lebih ulet dan sabar tapi tadi terutama di gim kedua dia ternyata berani keluar menyerang, mungkin karena di awal saya yang mencoba untuk lebih agresif dan membuat dia keteteran. Tidak menyangka juga tapi itu malah lebih nyaman ke permainan saya,” ungkap Jojo.
Sabar – Reza Terhenti di Babak 16 Besar Denmark Open 2025
Ditanya soal pola permainannya yang kian agresif. Jojo mengakui hal itu terjadi karena kondisi tubuhnya dalam keadaan fit.
“Kalau semua melihat saya sekarang lebih agresif sebenarnya yang mempengaruhi adalah kondisi badan dulu,” ungkapnya.
“Kemarin-kemarin masih ada yang dikeluhkan di beberapa bagian seperti kaki, pinggang dan segala macam tapi ketika pelan-pelan tidak terlalu terasa, tinggal mengembalikan kepercayaan diri sebagaimana jati diri permainan saya. Kalau ada rasa sakit, tidak enak pasti pengaruh ke pola main,” pungkas tunggal putra peringkat enam dunia ini.
Wakil Indonesia berguguran
Di sisi lain, wakil Indonesia berguguran di babak 16 besar Denmark Open 2025.
Sebelumya Sabar/Reza terhenti oleh unggulan kelima China Liang Wei Keng/Wang Chang.
Kemudian pasangan ganda campuran Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil menyerah dari wakil Korea Selatan Lee Jongmin/Chae Yu Jung dua gim langsung 19-21, 19-21
Menurut Adnan mereka sudah sempat unggul di pertandingan tersebut. Namun kesalahan di poin kritis membuat mereka gagal meraih kemenangan.
“Kami sudah sempat unggul tapi kesalahannya adalah banyak melakukan kesalahan sendiri dan kurang tenang di poin-poin akhir,” kata Adnan.
“Ketika polanya masuk, kami bisa selalu dapat poin, sayangnya kami tidak bisa konsisten. Menurut kami penampilannya belum maksimal,” tambahnya.
Tujuh Wakil Indonesia Bertarung di Babak 16 Besar Denmark Open 2025
Di sektor tunggal putri, Putri Kusuma Wardani yang unggulan ketujuh kalah dari Tomoka Miyazaki (Jepang) dengan skor 21-15, 12-21, 17-21.
Menurut Putri, Tomoka bermain lebih baik darinya hari ini. Sebaliknya, ia banyak melakukan kesalahan sendiri.
“Tomoka bermain baik hari ini. Di gim pertama memang saya bisa bermain nyaman tapi di dua gim berikutnya dia lebih rapi, membuat saya banyak melakukan kesalahan terutama di pengembalian servis,” ungkapnya.
“Tomoka juga banyak mengangkat bola, membiarkan saya menyerang. Dia percaya diri dengan pertahanannya, sementara saya tidak bisa tajam bolanya,” tambah pemain peringkat tujuh dunia itu.
Pekan depan di French Open 2025, Putri akan kembali berjumpa wakil Jepang itu di babak 32 besar. Ia tidak ingin kalah lagi.
“Minggu depan akan bertemu lagi di babak pertama French Open, saya pastinya tidak mau kalah lagi. Di sisa waktu fokusnya recovery dulu dan saya akan belajar dari pertemuan tadi,” pungkasnya.
Dari sektor ganda putri, pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari menyerah dari unggulan keenam Korea Baek Ha Na/Lee So Hee lewat drama rubber game dengan skor 14-21, 21-16, 16-21.
Seusai pertandingan, Ana menyayangkan belum berhasilnya mereka meraih kemenangan meskipun telah memaksakan rubber game.
“Sayang banget sebenarnya kami sudah bisa memaksa rubber game tapi belum bisa menang. Di gim pertama kami sempat unggul saat pembukaan tapi mereka mengubah tempo dengan semakin cepat, kami kurang siap mengantisipasi,” tuturnya.
Di gim kedua, pola permainan lambat yang diterapkan Ana/Trias berhasil menyulitkan lawan.
“Di gim kedua kami memaksa untuk memperlambat lagi temponya, itu berhasil membuat lawan kesulitan,” tuturnya.
Rencananya pola ini diteruskan di gim ketiga. Sayangnya mereka banyak melakukan kesalahan sendiri.
“Rencananya pola ini yang kami akan terapkan juga di gim ketiga, sudah berjalan tapi kami kurang tahan sedikit. Malah ada beberapa yang mati sendiri atau salah pengembalian. Sudah rally-rally panjang, menunggu kesempatan mematikan malah out. Hal ini akhirnya berpengaruh pada hasil akhir,” sesal Ana.
Namun meski kalah, Trias menilai mereka telah berusaha memberikan perjuangan yang optimal.
“Alhamdulillah kami bersyukur bisa main optimal dan memberikan yang maksimal hari ini,” pungkasnya.
Indonesia masih dua wakil ganda putra yang berjuang di babak 16 besar Denmark Open 2025.
Mereka adalah debutan Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat yang bertarung melawan wakil Jepang Takumi Nomura/Yuichi Simogami pada pertandingan ke-12 di lapangan tiga.
Sementara di lapangan satu, ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri akan bertemu wakil tuan rumah Daniel Lundgaard/Mads Vertergaard di pertandingan ke-11. ***