Pasangan gnda campuran Indonesia Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata berhasil meraih tiket final Indonesia Masters 2025 usai mengalahkan wakil China Liao Pin Yi/Tang Rui Zhi.
Pada perempat final turnamen BWF World Tour Super 100 yang digelar di GOR PBSI, Pancing, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/10), Faza/Aisyah harus berjuang tiga gim untuk menyudahi perlawanan Liao/Tang 21-19, 17-21, 21-18.
Seusai pertandingan, Faza bersyukur bisa kembali ke final tanpa mengalami cedera. Menurutnya, permainan mereka di gim pertama sudah bagus, namun hal sebaliknya terjadi di gim kedua.
“Alhamdulilah bisa kembali di final lagi tanpa cedera tadi mainnya game 1 sudah bagus tetapi game 2 saya belum dapat feeling mainnya karena dari menang angin ke posisi kalah angin saya masih bermain di pola permainan yang sama,” ujar Faza seperti dilansir keterangan resmi PBSI.
“Jadi adaptasi nya lambat harusnya kita ubah pola permainan kita ngga bisa adu bola kencang terus harus ada batasinnya,” tambahnya.
Apri-Fadia Lolos ke Semifinal Indonesia Masters 2025, Sembilan Wakil Tuan Rumah Empat Besar
Usai kehilangan gim kedua, Faza mengaku akhirnya saat di gim ketiga, ia berusaha lebih tenang dan mengontrol diri.
“Game 3, saya berusaha lebih tenang dan lebih kontrol diri sendiri lagi,” ungkapnya.
Menurut Faza, pasangan China bermain cepat dan agresif. Ia dan Aisyah tidak boleh kalah cepat dari mereka.
“Pasangan China ini yang pemain cowoknya mainnya cepet, bola setengah-setengahnya bagus dan nurunin bolanya cepet jadi kita ngga boleh kalah cepat sama mereka,” tuturnya.
“Kalo yang ceweknya, maju ke depannya cepat, ya tipikal pemain putri mixed China begitu semua, intinya kita ngga boleh kalah speed sama mereka,” tambah Faza.
Memasuki babak final, ia dan Aisyah akan bertemu pasangan Malaysia Jimmy Wong/Lai Pei Jing yang berhasil mengalahkan pasangan Indonesia Bobby Setiabudi/Melati Daeva Puspitasari dalam laga tiga gim dengan skor 22-20, 19-21, 21-9.
Untuk itu, Faza bertekad mengontrol dirinya lebih baik lagi.
“Untuk besok saya mau mengontrol diri saya lebih baik lagi supaya permainan saya lebih baik lagi dan tidak monoton dan juga bisa cepat membaca perubahan perubahan pola permainan lawan,” ulasnya.
Di sisi lain, Aisyah mengaku banyak melakukan kesalahan saat di awal gim ketiga.
“Awal game 3 saya tadi banyak mati sendiri walaupun sudah benar untuk menebak arah bola, posisi bola juga lebih melambat, jadi kami sempat tertinggal 2-6,” tuturnya.
Setelah tertinggal Aisyah berusaha tenang dan fokus.
“Setelah itu saya berusaha lebih tenang dan fokus untuk mengembalikan bola,” katanya.
Menghadapi babak final, Aisyah bertekad tampil lebih percaya diri dengan kemampuannya.
“Untuk besok saya harus yakin dan pede dengan kemampuan diri saya sendiri,” pungkasnya. ***