Putri Kusuma Wardani belum mampu menjinakan tunggal putri nomor satu dunia, An Se Young, pada laga semifinal Piala Sudirman 2025 Indonesia lawan Korea di Xiamen Fenghuang Gymnasium, China, Sabtu (3/5).
Putri kalah 18-21 dan 12-21. Hasil ini membuat Indonesia kembali tertinggal 1-2 dari Korea.
Sebelumnya Indonesia tertinggal 0-1 setelah Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dari Seo Seung-jae/Chae Yu-jung. Dejan/Fadia kalah dengan skor 21-10 dan 21-15 dalam waktu 43 menit.
Lalu tunggal putra Alwi Farhan mampu menyamakan kedudukan setelah menang lawan Cho Geonyeoo 16-21, 21-8, dan 21-8 dalam waktu 64 menit.
Putri dan An Se Young bertarung ketat pada awal gim pertama. Kejar -mengejar skor antara keduanya berlangsung sampai 8-8. Putri bisa memimpin 11-10.
Selepas mengelap keringat, An Se Young sukses menyamakan kedudukan saat skor 12-12. Tapi, Putri kembali meraup poin beruntun hingga skornya berubah 14-12.
Setelah unggul dalam kedudukan 18-17, An Se Young tak lagi terkejar. Dia menang gim pertama dengan skor 21-18 dalam durasi 23 menit.
Gim kedua berjalan, Putri langsung tancap gas. Dia unggul dengan skor 4-1. Pukulan menyilang tajam Putri membuahkan poin untuk mengubah kedudukan menjadi 7-4.
Putri dua kali melakukan kesalahan sendiri. An Se Young pun bisa memperkecil ketertinggalan menjadi 6-7. Tak mau lawannya mendapat poin beruntun, Putri melakukan pukulan keras yang membuahkan poin, skor menjadi 8-6. Beberapa kesalahan sendiri merugikan putri. Sempat unggul 9-6, An Se Young bisa menyamakan kedudukan 9-9.
An Se Young tak terbendung hingga interval gim kedua. Pemain tunggal putri andalan Korsel itu unggul 11-9.
Selepas jeda, An Se Young meraih lima poin beruntun. Dia pun unggul 16-9. Putri belum melempar handuk. Pukulan menyilangnya ke sisi kiri permainan An Se-young membuahkan poin, skor menjadi 10-16.
Namun An Se Young terlalu tangguh hingga dapat menyelesaikan pertandingan dengan skor 21-12.
Walau kalah, Purti mengaku cukup puas dengan hasil pertandingan itu. “An Se Young memang lawan yang sulit tapi dia tidak mudah mematikan saya. Harus melalui banyak pukulan dulu. Ingin menang pasti tapi saya fokus mau mengeluarkan permainan terbaik saya,” katanya seusai pertandingan.
Menurutnya, An Se Young lebih konsisten dalam menerapkan pola permainan dan pukulan. “Sementara saya masih suka hilang-hilang fokusnya. Dia tadi seperti membiarkan saya menyerang lalu defense nya tinggal mengarahkan lalu balik menyerang, tadi serangan saya juga banyak mati dan terburu-buru,” katanya.
Putri menganggap pertandingan melawan An Se Young merupakan pengalaman yang sangat luar biasa di turnamen ini. “Saya banyak belajar soal konsistensi dari dia.” (SMK1)