PBSI Umumkan 10 Atlet Baru Penghuni Pelatnas

PBSI mengumumkan ada 10 atlet baru penghuni pelatnas. Mereka adalah atlet yang masuk pelatnas melalui proses evaluasi dan pemantauan yang dipimpin oleh Kabid Binpres Pelatnas PBSI Eng Hian.

Sepuluh atlet ini akan mulai bergabung ke dalam Pelatnas mulai 2 Juni 2025.

Sistem pemantauan ini, merupakan cara menjaring atlet pelatnas yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dengan hanya mengandalkan seleksi nasional. Namun, proses seleksi tahun ini disusun secara lebih sistematis, profesional, dan holistik.

Untuk itu, PP PBSI membentuk Tim Penentu Akhir (TPA) yang independen dan profesional, terdiri dari pengurus dan profesional baik dari internal dan eksternal PBSI.

TPA ini bertugas melakukan evaluasi menyeluruh berdasarkan lebih dari sekadar hasil pertandingan. Proses seleksi mempertimbangkan prestasi, kekuatan teknis, postur, daya juang, potensi ke depan, hingga data hasil tes medis, fisik, dan psikologis yang dilakukan secara komprehensif di Markas Kopassus pada 16–22 Februari 2025.

“Kami ingin penilaian lebih objektif dan mendalam. Tidak semata menang atau kalah, tapi bagaimana potensi atlet bisa dibaca dengan komprehensif,” ujar Eng Hian pada siaran pers, Selasa (20/5) malam.

Selain para pelatih, TPA ini juga menggandeng pemandu bakat seperti Hendrawan, Bambang Supriyanto, Harry Hartono, dan Yoga Ukikasah.

Adapun 10 atlet yang bergabung itu adalah Richie Duta Richardo dan Dendi Triansyah untuk tunggal putra. Salsabila Amiradana dan Kavitha Najwa Aulia untuk tunggal putri.

Wahyu Agung Prasetyo, Dexter Farrel, Ali Faathir Rayhan, dan Devin Artha Wahyudi untuk ganda putra. Riska Anggraini dan Jania Novalita Situmorang untuk ganda putri.

Eng Hian menegaskan bahwa atlet yang belum masuk Pelatnas tetap dipantau secara berkala melalui turnamen resmi. “Promosi dan degradasi bersifat dinamis. Setiap progres akan dievaluasi sesuai KPI yang telah ditetapkan,” tambahnya.

Dengan pendekatan ini, PP PBSI berharap proses pembinaan atlet nasional semakin profesional dan inklusif. “Ini adalah bagian dari transformasi tata kelola PBSI 2024–2028 menciptakan sistem yang adil, terukur, dan berkelanjutan, demi mewujudkan prestasi Merah Putih yang lebih gemilang di masa depan,” tutupnya. (SKN1)

Related posts

Rinov, Yere, Pitha, dan Lisa Putuskan Jadi Pemain Profesional

PBSI Gandeng EO Megapro untuk Gelar Turnamen Besar termasuk Indonesia Open 2026

Ketua KOI: Akan Ada Sanksi ke Atlet Terlibat Pengaturan Skor