PBSI Ada Prestasinya Kok

Dua pekan terakhir ini, Badminton Lovers Indonesia mendapat suguhan menarik saat menonton pertandingan yang melibatkan atlet-atlet nasional.

Mulai dari ajang Sudirman Cup 2025 di Gimnasium Fenghuang, Xiamen, Tiongkok, 27 April hingga 4 Mei 2025.

Pada turnamen ini, Indonesia tidak hanya meraih medali perunggu. Tapi juga, Indonesia melihat harapan dari atlet-atlet muda yang menjadi anggota tim.

Nama Alwi Farhan, Putri Kusumawardani, Moh Zaki Ubaidillah alias Ubed, dan Ester Nurumi Tri Wardoyo, menjadi perbincangan BL karena kegigihan mereka membela merah putih.

Lalu di ajang Luxembourg Open 2025 International Series pada 1-4 Mei, Indonesia berhasil meraih tiga gelar juara dan dua runner-up sehingga mengukuhkan menjadi juara umum.

Ada nama Mutiara Ayu Puspitasari dan Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi yang menjadi juara dan runner-up nomor tunggal putri.

Lalu ada pasangan Raymond Indra/Nokolaus Joaquin dan Muh Putra Erwiansyah/Daniel Edgar Marvino sebagai juara satu dan dua nomor ganda putra.

Di nomor ganda putri juaranya adalah Isyana Syahira Meida dan Rinjani Kwinara Nastine.

Indonesia kembali menunjukkan dominasi di Denmark Challenge 2025 yang berlangsung 8-11 Mei 2025. Ada empat nomor final yang diikuti oleh atlet Indonesia.

Di tunggal putri ada Ni Kadek Dhinda. Ganda putra ada Raymond Indra/Nikolaus Joaquin. Ganda putri ada Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine. Serta ganda campuran Zaidan Arrafi Awal Nabawi/Jessica Maya Rismawardani.

Zaidan/Jessica dan Raymond Indra/Nikolaus berhasil menjadi juara di ajang ini.

Keresahan BL soal seringnya Indonesia tidak mendapat gelar di ajang BWF Series di 2025 juga dihibur dengan keberhasilan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu yang menjadi juara Taipei Open 2025. Jafar/Felisha mengalahkan sesama pasangan Indonesia Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Pencapaian Jafar/Felisha ini telah mengurangi dahaga prestasi badminton Indonesia dengan mempersembahkan gelar juara yang kedua di turnamen BWF di tahun ini.

Sebelumnya, Indonesia baru mendapat satu gelar juara di turnamen BWF melalui pasangan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang mengukir sejarah sebagai ganda putri Indonesia pertama yang menjuarai Thailand Masters 2025.

“Sabar, kami masih berproses.” Begitu kata Ketua Umum PP PBSI Fadil Imran di beberapa pertemuan. Membangun pondasi yang kuat prestasi Badminton Indonesia memang tidak semudah membalikkan tangan. Apa lagi sesuai dengan budaya Indonesia, semua hal harus berkaitan dengan politik negeri ini.

Badminton Lovers juga harus realistis. Fakta soal Badminton Indonesia sedang tidak baik-baik saja juga sudah diakui oleh banyak pihak, termasuk PBSI.

Mindset bahwa Indonesia adalah negara yang adidaya dalam prestasi di dunia badminton hanya sebuah sejarah. Mirip dengan Manchaster United saat diasuh Sir Alex Ferguson.

Secercah harapan para fans ‘Setan Merah’ untuk bangkit kembali pun timbul ketika MU masuk ke Final Liga Eropa UEFA menghadapi Tottenham Hotspurs di Stadion San Mamés, Bilbao, Spanyol, 22 Mei nanti.

Menjadi nomor dua pun sebenernya bukan sebuah kegagalan. Tapi merupakan bagian dari proses yang tidak bisa diprediksi kapan akan meraih hasil.

Tapi, baik sepak bola dan badminton, selalu ada di mana-mana. Di luar prestasi, selalu ada permainan yang membawa kegembiraan. Sebagai fans dari Indonesia, kita hanya mampu berdoa dan berharap karena ‘Kita Indonesia.’

Related posts

Menatap Kejuaraan Dunia Paris 2025

Menyoal Komunitas yang Jadi Warga PBSI

Pecah Telor

2 comments

Yuliana May 12, 2025 - 12:09 am
Keren
Satria Ningsih May 12, 2025 - 12:17 am
Dengan Olahraga Badminton di Era indonesia yg semakin maju ini sangat Bermnafaat... Karrna Olahraga Badminton ini adalah Olahraga Yang energik membantu kesehatan kita untuk bergerak dan berkeringat dengan mengeluarkan Toxin dalam tubuh kita...Tingkat Selalu Bandminton Indonesia Terus Maju dan Bangkit Sampai Ke International
Add Comment