Ketua Pengurus Provinsi PBSI Jawa Tengah Basri Yusuf mengatakan pihaknya berupaya menebar kegembiraan bermain badminton melalui program SenengMinton.
“SenengMinton ini sudah pernah dilaksanakan di Kudus. Pesertanya itu anak-anak yang bersekolah di PAUD hingga kelas 3 SD,” kata Basri saat berbincang dengan Smashkok Media, Rabu (14/5), di Jakarta.
Ajang ini, lanjutnya, adalah upaya kolektif dalam mengembangkan talenta muda berbakat di cabang olahraga bulu tangkis.
“SenengMinton sudah dua kali dilakukan. Terakhir ajang ini dilakukan pada Desember lalu di Kudus. Ada ratusan anak berkompetisi dalam berbagai perlombaan berbasis keterampilan bulu tangkis dan permainan interaktif. Ada juga lomba menjadi suporter badminton,” katanya.
Basri mengatakan, format perlombaannya memadukan kompetisi dan edukasi. “Mereka tidak bertanding badminton seperti yang dilakukan orang dewasa. Tapi bentuk-bentuk permainan seperti service mengenai target, membangun piramid dari shuttlecock, atau ketepatan dalam melempar kok ke dalam sebuah lingkaran. Intinya, permainan yang menjadi langkah awal menyukai badminton. Diharapkan, setelah menyukai, mereka bisa menjadi bagian dari generasi muda berbakat di dunia bulu tangkis,” ujarnya.
Menurut Basri, yang memiliki kompetensi tinggi dalam sport science, dalam mencetak bibit atlet, kesukaan terhadap olahraga ini harus dimulai dari usia sangat dini.
Program pelatihan yang dimulai sejak usia dini tidak hanya untuk memperkuat keterampilan teknis, tetapi juga membantu dalam pembangunan karakter dan mental juara.
“Makanya saya melihat kalau program ini sangat cocok jika dilakukan di setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah. Supaya daerah kami tetap menjadi pemasok atlet-atlet nasional,” ungkapnya.
Selain meningkatkan minat anak-anak, Basri juga mengungkapkan jika PBSI Jateng juga berupaya memberikan pelatihan dan sertifikasi untuk wasit dan pelatih.
“Jawa Tengah ini merupakan daerah yang produktif menghasilkan wasit dan pelatih. Ternyata peminat untuk menjadi wasit dan pelatih di daerah kami sangat besar,” tutupnya. (SKN1)