Fadia/Dejan Kalah, Korea Raih Gim Pertama
Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti tidak mampu meraih poin untuk Indonesia saat melawan Juara Dunia yang bereuni di Sudirman Cup, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung. Dejan/Fadia kalah dengan skor 21-10 dan 21-15 dalam waktu 43 menit.
Atas kekalahan ini, Indonesia harus tertinggal 0-1 dari Korea pada laga semifinal Piala Sudirman 2025 di Xiamen Fenghuang Gymnasium, China, Sabtu (3/5).
Seo Seung-jae/Chae Yu-jung, yang sempat menduduki ranking dua dunia dipisah setelah Olimpiade Paris 2024.
Chae Yu-jung pun baru kembali ke lapangan pada Maret lalu dengan tampil bareng pemain muda Korea, Lee Jong-min. Meski delapan bulan berpisah, Seo/Chae tetap kuat. Mereka bahkan tidak terkalahkan dalam penampilan mereka di Piala Sudirman 2025.
Sementara Dejan/Fadia, mereka membangun chemistry sejak dipasangkan pada awal tahun ini dan tampil dalam lima turnamen, termasuk ajang beregu di Kejuaraan Beregu Asia 2025.
Dejan/Fadia mengalami kesulitan meladeni permainan Seo/Chae. Permainan cepat yang diperagakan lawan membuat Dejan/Fadia tak bisa berbuat banyak. Seo/Chae berhasil unggul 5-1 pada awal gim pertama. Seo/Chae terus mendulang poin hingga unggul 11-4 saat interval.
Setelah interval, Dejan/Fadia justru kerap membuat kesalahan. Ini memudahkan Seo/Chae yang menjauhkan keunggulan jadi 17-5. Dejan/Fadia sempat meraih beberapa poin. Namun, keunggulan poin yang signifikan bisa dimanfaatkan Seo/Chae untuk menutup gim pertama dengan skor 21-10.
Dejan/Fadia bermain lebih baik di awal gim kedua. Dejan/Fadia bisa unggul 5-3 atas Seo/Chae. Tetapi situasi itu tidak berlangsung lama karena Seo/Chae bisa kembali unggul dalam kedudukan 8-6. Seo/Chae lalu unggul 11-6 saat interval gim kedua.
Dejan/Fadia berupaya untuk bisa mengejar ketertinggalan. Meski skor sempat berubah 13-18, permainan tidak konsisten membuat Dejan/Fadia kalah 15-21.
Dejan mengakui Seo Seung Jae dan Chae Yu Jung bermain sangat bagus. “Walaupun mereka tidak bermain sebelumnya, mereka tidak perlu waktu lama untuk kembali beradaptasi. Apalagi Seo/Chae pernah berpasangan cukup lama. Mereka sudah punya pola sendiri, sudah terbentuk dan itu menjadi modal mereka,” katanya.
“Secara permainan mencoba menyerang, mencoba menerapkan pola permainan kami. Tapi kami tidak mendapat celah yang cukup untuk mendapatkan poin. Mereka punya kecepatan dan kelebihan di bola-bola awal, servis, terima servis dan pembukaan sangat baik. Mereka bisa langsung mendapat pola serangan. Itu yang menyulitkan kami,” tutupnya. (SKN1)