China kembali menjuarai Piala Sudirman 2025 berkat kemenangan melawan Korea Selatan. China berjaya dengan skor 3-1 di final.
Dalam pertandingan final di Xiamen Fenghuang Gymnasium, China, Minggu (4/5), tuan rumah memimpin lebih dulu lewat pasangan ganda campurannya.
Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping berhasil meraih poin pertama China setelah mengalahkan Seo Seung Jae/Chae Yu Jung dalam partai rubber game selama 84 menit, 21-16, 17-21, 21-15.
Gim ketiga diwarnai dengan kartu merah saat Huang Dong Ping meminta izin ke toilet. Namun, Huang mendapat teguran dan kartu merah dari wasit karena terlambat kembali ke lapangan sehingga poin pertama menjadi milik Seo/Chae.
Di partai kedua China vs Korsel, tuan rumah kehilangan poin. Korea berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 berkat kemenangan tunggal putrinya, An Se Young, yang menundukkan Wang Zhi Yi dengan skor 21-17, 21-16.
Keunggulan kembali jadi milik China berkat kemenangan di partai ketiga, yang menghadapkan tunggal putra. Shi Yu Qi dengan mulus mengatasi Jeon Hyeok Jin dengan kemenangan 21-5, 21-5.
Pada partai keempat, giliran pasangan ganda putri yang saling berhadapan, Liu Sheng Shu/Tan Ning vs Baek Ha Na/Lee So Hee. Hasilnya, China memastikan kemenangan atas Korsel di final Piala Sudirman 2025 berkat kemenangan pemainnya itu dengan skor 21-14, 21-17.
Hasil final Piala Sudirman 2025 ini menegaskan dominasi Negeri Tirai Bambu di ajang bulutangkis beregu tersebut. Total sudah 14 kali China menjuarai Sudirman Cup, sejak ajang tersebut pertama kali digelar tahun 1989.
Sebelum raihan teranyarnya ini, China juga sudah menjadi satu-satunya negara yang punya koleksi gelar juara sebanyak dua digit di Piala Sudirman. Dua negara lain yang juga pernah juara di ajang ini adalah Korsel (4 kali) dan Indonesia (1 kali).
Sementara tim beregu campuran Indonesia tetap banjir pujian kendati hanya mampu finis sebagai semifinalis.
Kabid Binpres PBSI Eng Hian menyebut para pemain yang diturunkan menampilkan yang terbaik kendati belum mampu mencapai target menembus final.
Eng Hian memberikan apresiasi kepada para pemain muda yang tampil yakni Alwi Farhan, Moh. Zaki Ubaidillah (tunggal putra), hingga Putri Kusuma Wardani (tunggal putri). Menurut Eng Hian, ketiganya membuat strategi menurunkan pemain senior dan junior berjalan dengan baik.
“Progress selama di Piala Sudirman 2025 ini saya melihat ada proses regenerasi yang kami lakukan, tidak selalu pemain senior yang diturunkan tapi kami berusaha mengkombinasikan antara junior dengan senior.”
“Penampilan para pelapis ini hasilnya tidak jelek, malah boleh dibilang seperti Alwi dan Ubed, diberikan kepercayaan menghasilkan yang terbaik,” tutupnya. (SKN1)