Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akan menggelar Rapat Umum Tahunan BWF 2025 pada Sabtu (26/4) di Xiamen, Tiongkok, menjelang Final Piala Sudirman BWF TotalEnergies. Pada rapat itu akan ada pemilihan Presiden BWF yang baru.
Berdasarkan informasi dari situs BWF, hanya ada satu nama kandidat calon Presiden BWF menggantikan Poul-Erik Høyer Larsen dari Denmark, yaitu Khunying Patama Leeswadtrakul dari Thailand. Adapun calon Wakil Presiden BWF juga diisi calon tunggal yaitu Etienne Thobois dari Perancis.
Madam Khunying, nama panggilannya, merupakan Ketua Federasi Badminton Thailand (Badminton Association of Thailand Under Royal Patronage of His Majesty the King/BAT).
Sederet jabatan juga menyertai Madam Khunying di dunia olahraga, bisnis, sampai seni dan budaya. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden BWF dari 2019 hingga sekarang.
Nama Khunying juga ada di International Olympic Committee sebagai anggota, National Olympic Committee of Thailand (NOCT) sebagai anggota eksekutif, Olympic Council of Asia (OCA), dan Member of the IOC’s Culture and Olympic Heritage Commission.
Selain itu, Khunying menjabat sebagai Executive Board Member of G Steel Group, Chairperson of the Arnoma Grand Hotel & Hospitality Group, Chairperson of Cultural Promotion Fund, Ministry of Culture, Chairperson of Thailand Philharmonic Orchestra, Individual Expert Member of Board of Directors of Thailand Institute of Justice, Honorary Chairperson and Founder of Thailand Choral Association, dan Chairperson of the Homeland Patriots Club.
Dalam sebuah wawancara, Khunying mengatakan memimpin BAT dengan konsep strategi B3, yaitu Badminton for Everyone (Bulu Tangkis untuk Semua), Build World Champion (Membangun Juara Dunia), dan Best-Practice Management (Manajemen Pelatihan Terbaik).
Khunying bertekad melakukan apa saja untuk memastikan atlet Thailand mencapai potensi penuh mereka dan ia menggunakan segala metode yang bisa dilakukannya untuk memastikan BAT akan memiliki atlet terbaik untuk masa depan bulu tangkis di Thailand.
Dalam memenuhi visinya, Khunying sampai blusukan ke segala pelosok Thailand untuk membahas berbagai masalah yang mereka hadapi, bertukar ide, dan memberikan beberapa rekomendasi. Khunying juga bermain bulu tangkis bersama mereka dan menyediakan shuttlecock untuk mendukung para atlet muda, serta olahraga bulu tangkis.
Kunjungan ini membantu mempererat ikatan antara BAT dan para anggotanya. Ini merupakan cara yang baik bagi semua pihak terkait untuk bertemu dan saling membantu mengembangkan bulu tangkis di seluruh Thailand.
Sementara Indonesia hanya mengirim satu nama, yaitu Bambang Roedyanto sebagai calon BWF Council atau Dewan BWF. Bambang akan bersaing dengan 26 calon lainnya untuk masuk menjadi delapan anggota dewan. Dewan ini bertugas mengawasi kegiatan sehari-hari BWF, termasuk rapat umum tahunan (Annual General Meeting).
Menpora RI Dito Ariotedjo memiliki harapan yang tinggi atas kepengurusan BWF di masa depan. Ia mengungkapkan Indonesia punya keinginan untuk bisa membawa turnamen bulu tangkis beregu dunia ke Tanah Air.
Dito mengaku pernah berkomunikasi dengan Madam Khunying mengenai ketertarikan Indonesia menjadi tuan rumah event beregu internasional. Politikus partai Golkar itu berharap jika BWF di bawah kepengurusan wakil dari Asia membuat Indonesia punya kesempatan menggelar ajang beregu bergengsi seperti Sudirman atau Thomas-Uber Cup.
Dito menilai apabila Indonesia menjadi tuan rumah memiliki efek domino yakni membuat euforia olahraga tepok bulu kembali bergelora.
Dito memang menargetkan Indonesia menjadi tuan rumah turnamen yang digagas oleh Dick Sudirman itu pada 2027 mendatang. “Saya rasa itu salah satu strategi dan juga langkah agar euforia, semangat, motivasi, dan ekosistem badminton kita kembali bergelora dari hulu sampai hilir,” ujarnya. (SKN1)
