Hanya butuh satu angka terakhir bagi anak asuh Park Joo Bong sebagai pelatih Tim Jepang pada Piala Sudirman 2023 untuk memenangkan pertandingan semifinal mengalahkan Tiongkok.
Bahkan ganda putra Jepang Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi, yang bermain sempurna melawan Liu Yu Chen dan Ou Xuan Yi, unggul 20-16. Jika mereka berhasil, maka akan menjadi kemenangan perdana Jepang vs Tiongkok kdi ajang Piala Sudirman,
“Perlu mengonversi satu dari empat peluang itu di tahap akhir set ketiga untuk mengukir sejarah. Satu poin itu akan membuat Tiongkok gagal mencapai final untuk pertama kalinya dalam tiga dekade. Itu juga akan membuat Jepang meraih satu gelar utama yang belum pernah mereka menangkan,” kata Park.
Park Joo Bong mengerang ketika teringat momen itu. Ia belum mampu mengatasi kekecewaan atas kegagalan Hoki dan Kobayashi untuk menutup peluang bagi Tiongkok.
Akibatnya, Tiongkok berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat kemenangan Liu/Ou dengan skor 17-21, 21-19, 22-20. Mereka pun lolos ke final setelah di partai pemungkas ganda putri China yang juga peringkat pertama dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, berhasil mengalahkan wakil Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan skor 21-11, 21-6.
Tiongkok pun berhasil menjuarai Sudirman Cup 2023 setelah mengalahkan Korea 3-0.
Kini Park kembali mengejar gelar juara Piala Sudirman 2025 bersama Tim Korea Selatan. Ia saat ini menjabat sebagai Kepala Pelatih Korea.
“Ini kesempatan terakhir saya untuk melatih tim Korea. Selalu ada di hati saya jika saya ingin menjadi pelatih kepala Korea suatu hari nanti. Jadi, jika itu tidak terjadi, maka saya akan pensiun. Saya tidak punya ekspektasi. Itu terjadi di menit-menit terakhir, dan saya menerima posisi itu,” katanya.
Park mengatakan kontraknya berlaku selama dua tahun. Tujuan langsungnya di Xiamen adalah membawa Korea meraih gelar juara.
“Targetnya adalah menjadi juara. Ada beberapa masalah cedera. An Se Young telah pulih, dan Seo serta Kim bermain di banyak turnamen, dan mereka tidak memperoleh hasil yang baik di Kejuaraan Asia. Jadi itu tergantung pada kondisi pemain, dan seberapa besar semangat juang yang mereka tunjukkan,” ujarnya.
Meskipun kesempatan yang hilang pada 2023 bersama Jepang membuatnya terluka, kini ada kesempatan untuk membawa Korea meraih gelar.
“Sebagai pemain, saya memenangkan gelar dua kali. Setelah Olimpiade 1992, saya pensiun tetapi mereka memanggil saya kembali. Kemudian saya hanya bermain di Piala Sudirman. Sebelum tim Korea pergi ke Olimpiade Athena, saya melatih tim Korea selama lima bulan. Kim Dong Moon/Ha Tae Kwon menjadi juara, Lee Dong Soo/Yoo Yong Sung menjadi runner-up.”
Ia pun merasa senang kembali ke tim Korea. “Pokoknya, saya kembali ke rumah dan saya bahagia. Hampir 29 tahun kemudian saya kembali ke Korea,” tutupnya. (SKN1)