Khunying Patama Leeswadtrakul dari Thailand, Sabtu (26/4), terpilih secara aklamasi menjadi Presiden BWF masa bakti 2025-2029 dalam Rapat Umum Tahunan BWF 2025 di Xiamen, Tiongkok.
Khunying menggantikan Poul-Erik Høyer Larsen dari Denmark yang berkuasa dari 2013-2025, atau selama tiga periode kepengurusan BWF.
Madam Khunying, nama panggilannya, merupakan Ketua Federasi Badminton Thailand (Badminton Association of Thailand Under Royal Patronage of His Majesty the King/BAT).
Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang ”Rudy” Roedyanto kembali terpilih menjadi anggota BWF Council atau Dewan BWF. Sebelumnya Rudy menjabat di jabatan yang sama untuk periode 2021-2025.
Dewan BWF adalah badan pengambil keputusan tertinggi di BWF, yang bertanggung jawab untuk mengelola dan memimpin organisasi bulu tangkis dunia. Dewan ini terdiri dari Presiden BWF, Wakil Presiden dari berbagai wilayah (Afrika, Asia, Eropa, Oseania, Pan Amerika, dan Para Bulutangkis), serta 20 anggota dewan lainnya dan Ketua Komisi Atlet.
Rudy terpilih menjadi salah satu dari 20 anggota dewan dari 25 calon. Pemegang hak suara adalah 187 federasi bulu tangkis nasional dengan nilai suara yang berbeda. Nilai suara itu didasarkan pada empat faktor, yaitu jumlah pebulu tangkis yang terdaftar di BWF, tingkat partisipasi dalam turnamen internasional, jumlah pemain pada peringkat 40 besar dunia, serta partisipasi menjadi tuan rumah ajang internasional.
Rudy merupakan seorang Badminton Lover (BL) yang kemudian berkancah di organisasi badminton nasional maupun internasional.
Karier Rudy dalam organisasi bulu tangkis dimulai ketika menjadi pengurus PBSI pada era Gita Wiryawan (2012-2016). Sebelumnya, Rudy yang tinggal di California, Amerika Serikat, pada 1993-2012, memiliki hobi menonton turnamen bulu tangkis secara langsung ke sejumlah negara.
Bahkan untuk mengikuti hobinya itu, Rudy meninggalkan pekerjaannya sebagai Wakil Presiden Bidang Penjualan Internasional dan Pengembangan Produk Atlantic Inc, perusahaan yang menyuplai barang ke perusahaan ritel multinasional seperti Target dan Walmart.
Ia bekerja di Atlantic Ins pada 1998-2009. Pada kurun waktu itu Rudy banyak bertugas di luar negeri sehingga membuatnya mempunyai kesempatan menonton turnamen bulu tangkis di banyak negara.
Hobi ini membuat Rudy memiliki jaringan luas dan hubungan yang bagus dengan berbagai tokoh badminton dunia. Pengetahuannya yang luas ini menarik minat Presiden Direktur Djarum Foundation Victor Rachmat Hartono dan membawa Rudy menjadi pengurus PBSI.
Menpora RI Dito Ariotedjo memiliki harapan yang tinggi atas kepengurusan BWF di masa depan. Ia mengungkapkan Indonesia punya keinginan untuk bisa membawa turnamen bulu tangkis beregu dunia ke Tanah Air.
Dito mengaku pernah berkomunikasi dengan Madam Khunying mengenai ketertarikan Indonesia menjadi tuan rumah event beregu internasional. Politikus partai Golkar itu berharap jika BWF di bawah kepengurusan wakil dari Asia membuat Indonesia punya kesempatan menggelar ajang beregu bergengsi seperti Sudirman atau Thomas-Uber Cup.
Dito menilai apabila Indonesia menjadi tuan rumah memiliki efek domino yakni membuat euforia olahraga tepok bulu kembali bergelora.
Dito memang menargetkan Indonesia menjadi tuan rumah turnamen yang digagas oleh Dick Sudirman itu pada 2027 mendatang. “Saya rasa itu salah satu strategi dan juga langkah agar euforia, semangat, motivasi, dan ekosistem badminton kita kembali bergelora dari hulu sampai hilir,” ujarnya. (SKN1)