Khunying Patama Leeswadtrakul dari Thailand telah disahkan menjabat Presiden BWF yang baru pada Rapat Umum Tahunan BWF ke-86 di Xiamen, Tiongkok, Sabtu (26/4).
Khunying adalah Presiden BWF wanita kedua. Ia menang secara aklamasi. “Bagi saya, bulu tangkis selalu lebih dari sekadar olahraga dan malam ini menandai tonggak sejarah yang sangat berarti,” kata Khunying dalam sambutannya setelah terpilih.
“Meskipun bulu tangkis berada dalam posisi yang kuat saat ini, kita harus terus berupaya menjadikan bulu tangkis sebagai olahraga yang benar-benar mendunia,” lanjutnya.
Khunying mengatakan Olimpiade dan Paralimpiade berikutnya di Los Angeles, Amerika Serikat, harus dimanfaatkan untuk mengangkat olahraga ini semakin tinggi di panggung dunia. “Kita harus siap untuk meraih momen ini.”
Khunying menggantikan Poul-Erik Høyer dari Denmark yang telah 12 tahun menjabat sebagai Presiden BWF selama tiga periode. Høyer pun dianugerahi Wakil Presiden Kehormatan Seumur Hidup oleh anggota BWF pada Rapat Umum Tahunan.
Khunying pun memuji Høyer atas kepemimpinannya selama ini. “Bulu tangkis telah berkembang pesat selama dekade terakhir, dan saya benar-benar berterima kasih atas fondasi kuat yang telah diletakkan oleh teman baik saya Poul-Erik Høyer. Terima kasih banyak atas semua yang telah Anda lakukan untuk bulu tangkis, sebagai juara di lapangan, administrator yang visioner, dan, yang terpenting, sebagai orang yang luar biasa.”
“Merupakan hak istimewa sekaligus tanggung jawab besar untuk menerima tongkat kepemimpinan dari Anda. Anda telah menetapkan standar tinggi untuk kita semua ikuti,” katanya.
Høyer pun menyebut bahwa selama masa jabatannya selama 12 tahun, ia melihat pertumbuhan olahraga ini dan mengungkapkan harapannya untuk masa depan.
“Merupakan suatu kehormatan besar untuk menyerahkan tongkat estafet Presiden BWF kepada sahabat dan kolega saya, Khunying Patama Leeswadtrakul,” kata Høyer.
“Saya yakin bulu tangkis dan BWF akan terus tumbuh dan berkembang di bawah kepemimpinan dan bimbingan Anda. Bulu tangkis telah menjadi bagian besar dalam hidup saya selama bertahun-tahun, baik di dalam maupun di luar lapangan. Dan saya sangat bangga dengan transformasi yang telah kita lakukan bersama selama 12 tahun terakhir untuk membawa olahraga ini ke tempatnya saat ini.”
“Kesinambungan, inovasi, dan pengembangan kapasitas adalah elemen inti yang saya harapkan dari Federasi sebagai juara selama empat tahun ke depan menuju Los Angeles 2028 dan seterusnya,” tutup Høyer.
Sementara itu, anggota Dewan BWF yang telah lama menjabat dan CEO Paris 2024, Etienne Thobois dari Prancis, terpilih sebagai Wakil Presiden. Ia adalah satu-satunya kandidat untuk posisi tersebut.
“Saya pribadi sangat gembira dapat bekerja sama dengan Khunying Patama dan tim untuk mengembangkan jejak global olahraga ini,” ungkap Thobois.
“Kita sekarang memiliki tantangan besar di depan kita untuk menjaga bulu tangkis tetap relevan dan menarik bagi masyarakat di seluruh dunia. Dan kabar baiknya adalah kita sudah berada dalam posisi yang kuat dan kita bekerja dari cetak biru strategis yang solid yang dapat membantu kita mempersempit kesenjangan antara bulu tangkis dan olahraga global terkemuka lainnya,” lanjutnya.
“Saya juga ingin berbagi kekaguman saya yang mendalam kepada Poul-Erik. Ia adalah pahlawan sejati. Kami sudah lama bermain sejak masa-masa awal, termasuk di Atlanta 1996, dan kami bahkan memiliki tanggal lahir yang sama. Ia adalah inspirasi saat itu, dan masih menjadi inspirasi sekarang. Melihatnya melangkah maju dengan caranya sendiri hari ini dan menunjukkan kekuatan luar biasa dalam kepemimpinan mencerminkan siapa dirinya sebagai pribadi. Dia adalah kesaksian hidup tentang apa arti kata ketahanan dan merupakan contoh yang luar biasa bagi komunitas bulu tangkis.”
Selain itu, Richard Perot dari Prancis juga terpilih menjadi Wakil Presiden BWF Parabadminton mengalahkan petahana Paul Kurzo. Perot mengatakan dia bersemangat untuk mengangkat olahraga ini ke tingkat yang lebih tinggi.
Pada rapat tahunan itu, dilakukan juga pemilihan 20 anggota Dewan BWF. Mereka yang dipilih adalah: Andoni Azurmendi Ibarrola (ESP), Mohamad Norza Zakaria (MAS), Bambang (Rudy) Roedyanto (INA), Nora Perry (ENG), Charlotte Dew-Hattens (DEN), Odette Assembe Engoulou (CMR), Francis Orbih (NGR), Pilar Carrillo la Fuente (PER), Jan Helmond (NED), Rukhshona Narzulloeva (TJK), Jo ‘Anne Cassar (MLT), Sawsan Taqawi (BRN), Jose Gabriel del Busto Fernandez (GUA), Sven Serre (BEL), Julie McDonald (AUS), Taleh Ziyadov (AZE), Kim Jong Soo (KOR), Wajid Ali Chaudhry (PAK), Mitsuru Murai (JPN), dan Zhang Jun (CHN).
Setiap tahunnya, Presiden, Wakil Presiden, dan 20 anggota Dewan BWF akan rapat menentukan peraturan yang berlaku untuk badminton dunia bersama lima Wakil Presiden Kontinental dan Ketua Komisi Atlet yang saat ini sedang menjalani masa jabatan mereka.
Mereka adalah Michel Bau (Afrika), Jassem Kanso (Asia), Robbert de Kock (Eropa), Loke Poh Wong (Oceania), Vishu Tolan (Amerika), dan Greysia Polii (Ketua Komisi Atlet). (SKN1)