Eri Zulhendrizal terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Riau periode 2025-2029.
<span;>Eri terpilih dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) PBSI Riau yang digelar di Pekanbaru, Sabtu (12/4/).
<span;>Eri terpilih setelah menjadi satu-satunya calon Ketua PBSI Riau yang memenuhi syarat minimal 4 dukungan dari pengurus kabupaten/kota. Ia mendapatkan 6 dukungan dari 11 pengurus kabupaten/kota se-Riau.
<span;>Enam pengurus kabupaten/kota yang memberikan dukungan kepada Eri Zulhendrizal yakni Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, dan Kota Dumai.
<span;>Sementara Edi Basri, yang juga mendaftar sebagai calon ketua PBSI Riau, hanya mendapatkan satu dukungan dari Pengurus PBSI Kota Pekanbaru. Lantaran tidak memenuhi syarat, Edi Basri dinyatakan gagal sebagai calon ketua umum PBSI Riau.
<span;>Sedangkan 4 dukungan dari pengurus kabupaten PBSI lainnya yakni, Indragiri Hilir, Pelalawan, Kuantan Singingi, dan Kampar dinyatakan batal lantaran tak memberikan dukungan ganda atau kepada kedua calon karena ditandatangani oleh ketua dan sekretaris.
<span;>Kembali terpilih sebagai Ketua PBSI Riau periode 2024-2025, Eri Zulhendrizal mengatakan, akan berupaya untuk meningkatkan prestasi-prestasi atlet bulutangkis Riau.
<span;>Dirinya juga akan menyelenggarakan kejuaraan bulutangkis tingkat provinsi maupun membawa kejuaraan nasional di Provinsi Riau.
<span;>”Program yang sudah kita jalankan di periode sebelumnya akan kita laksanakan lebih baik lagi. Kemudian kita juga akan rencanakan sirkuit atau liga bulutangkis tingkat Provinsi Riau,” ujar Eri.
<span;>Selain itu, dirinya juga akan berkoordinasi dengan PB PBSI untuk bisa melaksanakan kejuaraan nasional maupun internasional di Riau. Sehingga, gairah bulutangkis di Riau bisa bangkit di kancah nasional.
<span;>Di samping itu, dirinya juga akan berkolaborasi dengan seluruh pengurus kabupaten/kota PBSI se-Riau dalam pembinaan atlet. Ia berharap, pembinaan atlet bulutangkis di Riau terintegrasi sehingga menghasilkan atlet yang berprestasi.
<span;>”Pembinaan atlet di provinsi ini tidak lepas dari kabupaten/kota, dan mereka tidak lepas dari klub-klub. Dan kita dari tingkat provinsi juga seperti dengan pusat, saling terintegrasi,” pungkasnya. (SKN1)
