Wasit asal Indonesia, Marki Sandi yang berhasil lulus ujian wasit Badminton Asia Accredited. Selain itu, Irianto Idris beserta Farikha Sukrotun Ni’mah juga berhasil lulus ujian referee dan wasit Badminton Asia Certificated.
Kabid Perwasitan PP PBSI Wahyana menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian Irianto, Marki dan Farikha.
“Memang sesuai dengan program dan arahan Ketua Umum untuk mendorong referee dan wasit Indonesia, baik secara kualitas maupun kuantitas, untuk lebih mendunia,” kata Wahyana, Kamis (24/4).
“Dan dengan lulusnya Pak Irianto, mas Marki dan mbak Farikha,saya merasa bangga dan senang. Program kami untuk upgrade berjalan baik. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh yang diberikan PP PBSI,” ungkap Wahyana.
Sebelumnya, wasit Farikha Sukrotun Ni’mah sempat viral di media sosial setelah ia memimpin pertandingan Final Badminton Asia Champions (BAC) 2025. Wanita asal Kudus, Jawa Tengah itu menjadi perbincangan di dunia maya.
Sosok Farikha ini viral karena diunggah pada akun X Ainur Rohman. Dalam unggahan tersebut dijelaskan adanya sosok wasit wanita ini merupakan seorang kasir di sebuah toko bangunan di Kudus. Namun karena kesukaan di dunia bulu tangkis, wanita itu belajar regulasi badminton. Singkatnya wanita ini belajar menjadi seorang wasit.
“Seorang kasir pada sebuah toko bangunan di Kudus, begitu menyukai bulu tangkis dan serius belajar regulasi badminton. Dia lantas memutuskan mengambil jalan sebagai wasit,” tulisnya.
Menurutnya, wanita ini sosok pekerja keras. Dia menjadi satu-satunya wasit yang terpilih dan menjadi rangking satu. Wanita ini merintis menjadi wasit dari kelas kabupaten, nasional dan internasional. Hingga hari ini wanita ini memimpin final ajang kelas internasional.
“Dia bekerja keras menjadi satu satunya perempuan di angkatannya yang ikut penataran wasit level kabupaten. Pada uji kompetensi nasional A 2019 ia menjadi rangking 1. Dua tahun lalu dia lulus ujian sebagai umpire internasional. Kariernya cepat melesat. Hari ini, dia memimpin final kejuaraan Asia 2025. Farikha Sukrotun, keren!.”
Mentor Farikha, Raventus Pongoh, menjelaskan bahwa Farikha belajar menjadi wasit bersama dirinya. Sebab dulunya Raventus menjadi wasit bulutangkis berkat ayah Farikha.
“Mulai karier itu ketemu dengan saya bener. Karena kebetulan ayahnya Farikha ini yang sempat mengajari saya menjadi wasit di Kudus. Waktu awal-awal di Kudus,” jelasnya.
Dia menjelaskan saat ini dirinya menjadi wasit BWF. Kemudian dia dipercaya sempat menjadi asesor Farikha saat ujian wasit provinsi. “Kemudian saya sudah duluan menjadi wasit nasional sampai saya menjadi di posisi wasit BWF saat ini. Kemudian saya dipercaya untuk menjadi asesor atau penguji saat awal-awal Farikha menjadi wasit provinsi Kemudian naik ke nasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata dia, Farikha melanjutkan uji kompetensi wasit bertaraf nasional hingga internasional. “Kemudian habis itu mulai kariernya di perwasitan. Sampai akhirnya lulus 2023. Kemudian 2024 dan Kemudian 2025 dia berangkat ujian ke China,” jelasnya.
Raventus mengaku sering bareng Farikha menjadi wasit. Terakhir di ajang bulu tangkis Indonesia Master 2025 di Jakarta. “Sudah sering menjadi wasit internasional. Karena tugas kita bareng. Indonesia Master 2025 di Jakarta,” ujarnya.
Menurutnya sosok Farikha orang yang gigih dan mau belajar. “Dia gigih mau belajar. Walaupun dia masih muda. Dia mau belajar. Terus orangnya attitude yang baik. Karena attitude itu diperlukan,” jelasnya.
Menurutnya, Farikha keseharian menjadi kasir di toko besi. Selain itu Farikha juga tergabung di PBSI Kabupaten Kudus. “Iya itu masih. Itu toko tantenya di Kudus. Hari-harinya seperti itu kemudian dia juga bantu di PBSI Kudus. Jadi sudah periode kedua ini,” ujarnya. (SKN1)